Bagi RD Lovers yang hobi nonton film pasti senang sekali ya, karena minggu ini bioskop ditongkrongin dengan film bertaraf oscar yaitu American Gangster selain beberapa film brainless Indonesia yang nongkrong disana.Tapi buat RD Lovers yang sudah terbiasa nonton film
brainless alias
film yang nggak perlu buat kita mikir dan cukup membuat kita senang saat itu saja saya himbau jangan mengambil resiko menonton American Gangster.
Tapi…buat anda yang nekat dan penasaran akan kedasyatan film ini, segeralah beli tiket dan berdecak kagum akan film ini!
American Gangster yang merupakan film
based on the true story ini memang menjanjikan dengan memasang aktor kenamaan
Denzel Washington yang cantik banget dalam memainkan perannya sebagai mafia kelas kakap. Buat anda yang ngefans dengan aktor ini dijamin
nggak akan kecewa melihat dia memerankan karakter mafia yang berkuasa di Harlem dengan mengedarkan heroin. Buat yang rindu akan
Russel Crow setelah lama tak muncul sejak filmnya Gladiator pasti kerinduan itu akan terobati. Tapi sayang, si Russel Crow sekarang bodynya sudah tidak bagus lagi, mungkin karena faktor usia.
Selain jalan cerita yang bagus dan membuat kita agak berpikir, film ini juga membuat mata kita sedikit terbuka dengan adegan heroin. Kita bisa tahu bagaimana heroin itu dibuat, tingkat keaslian heroin mulai dari yang dicampur sampai 100% murni heroin. Tapi sekali lagi jangan mengajak anak kecil untuk menonton film ini * saat nonton ada anak kecil tepat berada di kursi barisan depan saya *,
karena film ini tetap menonjolkan budaya Amerika yang gila sex, banyak wanita telanjang yang membuat heroin serta pembunuhan yang tidak segan-segan. Jadi, sekali lagi jangan membawa anak kecil walaupun itu terpaksa!
Untuk opening dari film ini memang sedikit membosankan. Justru pada 15 menit terakhirlah yang menurut saya sangat meneganggakan dan membuat saya menjadi tidak ngantuk lagi * maklum nontonnya mulai dari 9.00pm*. Karena untuk film berdurasi 2, 5 jam ini, cerita yang disuguhkan memang di awal cenderung membosankan. Tapi memang itulah ciri-ciri film bagus dengan jalan cerita yang bagus pula. Jadi saran saya jangan ambil resiko untuk nonton film ini di show terakhir, karena rasa ngantuk pasti akan menghampiri anda.
Bicara mengenai adegan favorite dalam film ini, saya memilih adegan penangkapan Frank Lucas a.k.a setelah dia melakukan kebaktian digereja. Mau tahu seperti apa detail adegan tersebut? Lebih baik anda tonton sendiri saja film ini, karena tidak baik rasanya kalau saya bocorkan adegan yang termasuk point penting dan klimaks di film ini.
Sekali lagi ini hanya opini saya tentang film ini, jsaya memang puas akan film ini. Tapi sekali lagi saya ingatkan, jangan berpatok pada review orang sebelum anda buktikan sendiri. Karena review setiap orang tidak lepas dari selera masing-masing akan suatu film.
Akhir kata selamat menonton!
kenapa..kenapa dengan body-nya Russel Crow..??? *penasaran jadi mo nonton.
anda ini sukanya film aksi ya…!!!
lha ini yg agak aneh, biasanya kan menit2 awal tuh dibikin semenarik mungkin. kesan pertama kan harus menggoda, ya toh?
btw saya suka blog ini punya panggilan buat pembacanya, yaitu RD Lovers, kayak di radio ajah! hekekekeke……
I love ‘brainless movie’ but I love also not ‘brainless movie’ , should a movie has a brain?!?
Pecinta film, saya suka itu, meski saya tak begitu pandai meresensi. Informatif dan persuasif yang lembut.. hehehehehe
wah banyak adegan dewasa apa gak banyak disensor? jangan2 filmnya jadi tinggal 1,5 jam aja deh.. 🙂
baru mau nonton weekend ini , katanya bagus yah ^^
Lumayan panjang juga ya film-nya. Pengen sih nontonnya, sayang .. disini ga ada bioskop 21. Yang ada cuma bioskop kelas misbar. Film2nya jadul2 dan kalo pun ada film baru, film2 misteri gitu deh.
Baiklah, kucoba nonton nanti ^o^
Setuju sama didut. Aku doyan amat pelem2 “brainless”, begitu juga dengan “brainmuch” movies.. hihihi.. Anyway temenku juga ngereferensiin film ini sih.. Nonton ama temen2 komplek ah biar seru. Thx for the riviu dear.. 🙂
Wuah..sayang neh lagi UAS..Aduh jadi pengen liat..
~tapi di sini udah keluar lom yah~
Secara distribusi pilemnya doyan telat nyampe ke Pekanbaru..Siyal..
gw blm nonton. waduh, ketinggalan nie… gara2 bisi **halahhh..
wah ganti templit ya….. sip deh…
pengen liat ni kayaknya seru… gimana kalo TPC nonton rame2 hehehe.. ide bagus tu
kemaren baru mau nonton ini tapi telat akhirnya nonton skin walkers!hiks
IMHO: film ini biasa-biasa saja: jalan cerita dan topik filmnya nothing spesial, kecuali acting Denzel yg ok serta adegan2 vulgar dan kekerasan yg sedikit ngebantu.
Buat gw untuk film bergenre seperti ini (apa ya namanya??) Scarface tetep is the best. Meskipun karakter Tony Montana yg diperankan oleh Alpacino hanya fiktif, tapi legenda Tony begitu terasa dan hidup, hingga kota Miami diidentikan dengan kota berandalan yg tdk bisa lepas dari seorang Tony Montana. btw film di remake untuk yg kedua kali krn saking bagusnya.
Salam Kenal 🙂
Kamu pinter bikin resensi yak?? Bbbehhhhh!!
@Lamendol:
Iya nonton aja, dia tambah cubby. 🙂
@Nelson:
Aksi yang bagaimana? Jalan ceritanya atau genrenya action? 😉
@Deteksi:
Well openingnya memang cenderung membosankan dengan mengenalkan siapa temen akrab Frank Lucas a.k.a Si Denzel. Nggak keren. Namanya juga film drama jadi ya wajar kalau openingnya biasa aja .:)
Panggilan RD Lovers memang panggilan sayangku buat para penggemar RD. Kayak radio? Ah bisa aja. 😆
@Didut:
Yup a movie should have what kind of purpose. Apa itu dibuat untuk membuat yang liat terhibur atau justru malah diajak untuk ikut berpikir. 🙂
@Gempur:
Ah…masa iya aku melakukan persuasi yang lembut? Malu nie….
@Jimmy:
Justru itulah di film ini bagian yang disensor hanya sedikit saja. Adegan pekerja wanita yang telanjang justru tidak disensor dan kerap kali ada. Bingung jadinya. 😦
@Pitshu:
Aku kasi nila 7 dari 10 🙂
@Erander:
Kan bisa beli DVDnya, but don’t buy DVD bajakan ya 😆
@Lisan:
Ok!
@titiw:
Aku juga sama dengan dirimu 🙂
@Greatqo:
Ya namanya juga film yang didahulukan pasti kota besar dulu. Beli aja DVDnya.
@Zee:
Nggak usa maksa kalau memang lagi sibuk 🙂
@Anang:
Yup, ayuk kalau mau 😉
@Nico:
Pasti skinwalker jelek 😆
@Artist Indonesia:
Aku malah berbeda dengan kamu. Kalau tidak ada jalan cerita yang baik dan menarik Denzel nggak akan berperan baik 🙂
@STR:
Ah masa si? Ini pujian atau sindiran?
BOSEEEEEEENN……… NGANTUUUUUKK………
Blm nonton nih pilem..ntn ah..
Russel Crowe setelah Gladiator sempet membintangi “A Beautiful Mind”, apik tuh..
this is good film…aktingnya denzel menurut saya keren hehe..salam kenal 🙂
Gw belum sempet nonton. Hmmm… sepertinya sore ini bisa.
*meluncur… moga aja masi diputer*