4 Thumbs Up for Get Married!

Okeh saya nggak pernah pergi ke bioskop untuk nonton film Indonesia sejak Eiffel I’m In Love. Tapi tetep jaman AADC aku lihat lho! Sisanya terlalu malas untuk spend money hanya untuk liat film Indonesia yang ujung-ujungnya bakal di puter di Televisi.

Tapi berbeda halnya dengan film Get Married yang diperanin sama Nirina Zubir, Agus Ringgo, Desta  ( Club 80′ ), ama Aming serta siganteng Richard Kevin. Nggak tau Get Marriedkenapa nih, Senin minggu ini aku pengen banget nontong film ini. Nggak tahu karena tertarik atau karena desas-desus yang beredar mengatakan film ini TOP? Akhirnya aku tetep memilih film ini diantara para hantu yang menghiasi bioskop Surabaya.

Opening film ini khas banget, keren, menggelitik serta berbeda dari opening kebanyakan film yang pernah aku tonton. Pada opening ini diceritakan bagaimana Nirina, Agus, Desta serta Aming lahir, bertumbuh dewasa dan menjadi teman. Tapi ceritanya disuguhkan dengan gaya satir dan nyindir2 Indonesia gitu.

Nah berhubung aku sama pacarku nonton nie film pas akhir bulan jadinya cuman bisa beli Pop Cornnya ACI ama 2 gelas Coca Cola di MC.D, dengan harapan dan ketakutanku sendiri bahwa takut film ini nggak sebagus apa yang dibilang temen2ku. * aslinya emang laper and haus * Tapi ketakutanku itu nggak kebukti man! Film nya emang keren banget dari awal sampai akhir!

Siap-siap keluar bioskop dengan perut yang sakit karena kebanyakan ketawa soalnya ceritanya lucu banget dari awal sampai akhir. Trus lelucon yang disuguhkan juga nggak maksa alias nggak jayus. Dialog yang digunakan emang sih kasar dan kadang banyak bahasa slank Jakarta yang aku nggak tau. Kalau bahasa yang kasar yang digunakan misalnya penggunaan kata-kata “tai”, “pecun”, “anjing”, dll itu karena mereka berempat adalah orang kampung yang memang cocok bekata-kata demikian.

Yup sebenarnya inti utamanya bukan menceritakan tentang bagaimana Mae * Nirina * sibuk mencari jodoh tapi intinya adalah berbicara bagaimana kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia baik dari segi penggunaan kata-kata, sifat orang kampung yang nggak pakai otak saat emosi berbeda dengan orang kota yang “katanya intelek dan menggunakan otak” ternyata hasilnya tetep aja nggak pakai otak. Trus budaya orang Indonesia dalam menghadapi masalah yang main keroyok dan sok belain temennya yang ada masalah padahal nggak tau inti permasalahannya digambarin dengan jelas.

Why you have to watch this movie:

Acting Nirina, Agus, Desta serta Aming sangat memukau dan lucu banget, saya yakin pasti dapet nominasi film deh mereka.

Cerita yang disuguhkan dengan representatif Indonesia yang di olah dengan komedi dan cerita cinta harus kamu tonton supaya sadar bahwa oh ternyata Indonesia begini toh.

Si ganteng Kevin, meski jarang muncul tapi nie cowok ganteng banget dan berhasil memerankan cowok komplek elit yang wisely tapi keren!

Karena Sutradaranya Hanung Bramantyo jadi dijamin nggak rugi deh liat film ini. Soalnya dia kan emang ahli di film beginian setelah sukses lewat film Jomblo yang gokilz banget.

 My Results:

Acting  :  4

Script   : 4 ( ketolong dengan gaya satir yang disuguhkan )

Cinematografi: 3 ( Karena lokasinya kebanyakan di pinggir kali jadi angle yang diambil nggak bagus )

Ending: 3 ( inti cerita sebenernya bukan tentang Nirina mencari jodoh tapi tentang representasi masyarakat Indonesia )

OST    : 4 ( keren soalnya pakai lagunya Slank )

 Maaf kalau nggak ada gambarnya, soalnya susah nyari gambar get married. Tolong bantuin aku ya. Kalau nemu kirim langsung lewat email okeh? Thanks before 🙂

 

 

 

 

33 thoughts on “4 Thumbs Up for Get Married!

  1. andi says:

    opening: tidak lebih bagus dari Janji Joni atao Catatan Akhir Sekolah

    saya malah mikir banyak lelucon yang jayus teutama saat tawuran itu.

    ending yang maksa banget

    kenapa juga make judul bahasa inggris kalo emang pengen bercerita tentang indonesia yang sebenarnya

  2. evelyn pratiwi yusuf says:

    @bakarezo:
    gara2 b*** wa*** jadi berabe deh…

    * waduh apa tuh? aku kok nggak nyambung ya? jawabannya apa?*

    @Andi:
    Pertanyaan yang bagus. Padahal emang dia mau nyindir Indonesia tapi pakai judul barat.
    Mungkin judul barat lebih mudah diinget dan lebih komersil dari judul Indonesia kali ya.
    Bayangin aja kalau judulnya ” Mau Nikah!” Ih…. serem

    @Khim:
    Jomblo pasti ya udah. Soalnya ada Agus ama Christian yang okeh banget. Kenapa?

    @Jie:
    Iya baru tahu ya. Kasian…
    Eh Nirina Zubir itu keren aktingnya cuman kalau MC bah…suara becek gitu kok jadi MC 😆

  3. .:: Pitshu ::. says:

    Eiffel I`m In Love di angkat dari sebuah Novel, yg penulisnya saat duduk di bangku SMU sempat mengedarkan tulisannya melalui foto copy doank! Klo AADC kek nonton film Theatre bagus, film indo lainnya sebagian kebanyakan mengambil ide dari film2 asia seperti china, korea dan jepang.

    Klo untuk film Nirina Jubir, asli g suka banget ektingnya Nirina. Berawal dari film layar lebar 30 Hari mencari Cinta dan Mirror g suka banget sama ektingnya Nirina. So untuk film2 nya Nirina g emang melihat ektingnya dia ^^.

  4. bakazero says:

    but* war**, si Aming itu lho… bikin gara2…
    karena saya orang Sunda (maap nih…) kayaknya film ini lebih kental deh bahasa kasar2annya orang Sunda. Tapi ga semua orang Sunda kayak gitu kok….

  5. evelyn pratiwi yusuf says:

    @Pitshu:
    Emangnya kenapa semua orang nggak suka ama Nirinia sih?
    Aneh?
    Oh iya kalau jiplak film Korea atau Jepang emang misalnya CInta Pertama, film horor. Hari gini emang susah bikin film yang orisinil. 🙂

    @Andi:
    Waduh itu mah cocok untuk judul sinetron bang 😆

    @Bakazero:
    Iya Aming emang di film ini kebanyakan bicara kata2 kotor, tapi seru sih. 🙂

    @Khim:
    Emang ada aturannya ya harus lebih dari 2 tahun baru masuk TV, nah kalau di TV Kabel aturannya sama juga ya?

  6. bakazero says:

    Trus si Amingnya but* war** maksudnya teh buta warna…
    dan ini nih yang akhirnya jadii pemicu peperangan antara dua kubu…

    (maap jadinya spoiler, padahal pengennya ga spoiler hehe…)

  7. evelyn pratiwi yusuf says:

    @bakarezo:
    Iya nggak apa2.
    Tapi lucu juga ya kalau seandainya dia bener2 buta warna. 😆
    Nggak bisa bayangin kalau dia buta warna.

  8. Mrs. Yusuf says:

    ” Kalau bahasa yang kasar yang digunakan misalnya penggunaan kata-kata “tai”, “pecun”, “anjing”, dll itu karena mereka berempat adalah orang kampung yang memang cocok bekata-kata demikian. ”
    Yaahh, gak gitu juga dong mbak, masa mentang-mentang orang kampung trus bahasanya begitu :), memang sih kenyataannya banyak seperti itu, dan kenyataannya gak cuma orang kampung yang suka pake kata-kata seperti itu khan ? Tapi ini kan media yang bisa ditonton siapa aja, jadi aku sih agak gak setuju sama exploitasi kata-kata seperti itu di film-film kita.. Yang nonton kan gak cuman, manusia dewasa, kasian kalo adik2 kita jadi ikut-ikutan.. 🙂
    Btw, aku belum nonton sih, bingung mau nonton RE: extinction dulu apa get married dulu Hehehehe… 😀 Biasanya kelamaan mikir ujung-ujungnya nunggu di tipi ato beli dvdnya Shishishishi 😆
    Temenku juga nge-review film ini, dan hasilnya kurang lebih sama sama review mbak, silahkan ditengok disini
    http://zharaditya.com/blogs/2007/10/29/review-article/get-married-plak-plak-plak/
    Nice review, salam kenal..

  9. evelyn pratiwi yusuf says:

    @Khim:
    SR itu apa? aku bingung 🙂
    Emang ada yang salah ya ama anak buta warna?
    Temenku buta warna tapi berhasil masuk DKV dan desainnya keren banget! TOP!

    @Miund:
    Beruntung banget ni bisa satu kampus ama AMing yang secara dia idola aku banget 😆

    @benbego:
    Optimis aja film Indonesia tidak seputar hantu pedesaan tapi ada film yang fresh.
    Kalau ayat2 cinta, waduh itu film baru ya?

    @Atmoath:
    Kayaknya it’s time to go to cinema deh! Trust me 🙂

    @Mrs YUsuf:
    Kalau karakter dalam suatu film nggak bener2 mencerminkan karakter yang diinginkan itu namanya nggak match kan.
    Masa ada orang kampung yang bicaranya intelek? Itu bukan karakter orang kampung tapi karakter orang kota. Nah kalau di film kita bicara soal penokohan bukan bicara soal pantas nggak pantesnya suatu bahasa dipakai.

  10. evelyn pratiwi yusuf says:

    @Khim:
    Waduh kamu bisa gambar?
    * i can’t imagine*

    @Pretty:
    Yup beli aja DVDnya 🙂

    @Lisan:
    Ya okeh, pasti tahun depan juga maen. 🙂

    @Curryegg:
    Iya, i think it’s time to you to see Indonesia film right?

  11. khim says:

    bisa dong, bisa ga jelas ini gambar anjing apa gambar sapi
    makanya ga masuk SR atau desain atau sejenisnya yang pake gambar2

  12. Avy says:

    aku tadinya juga takut mbak…
    paling film indonesia biasa.
    tapi setelah liat….ngakak abis…
    jadi pengen liat lagi.
    puol lucu banget.
    dari gaya bahasa aming ampe ringgo dan desta.

Leave a reply to khim Cancel reply